Rabu, 05 November 2014

mungkin di pandangan teman-teman ku, aku adalah anak yang beruntung bisa masuk ke universitas negeri yang ku ingin kan tanpa harus melalui jalur tes bahkan bisa mendapatkan biasiswa. tapi sebenarnnya apa yang mereka lihat kenyataan nya aku tidak lah seberuntung mereka. mereka bisa bekerja dan tidak perlu lagi membuat repot orang tua mereka dengan tuntutan uang biaya untuk mereka perbulannya. justru kebalikannya, meraka lah yang mungkin sekarang membantu kedua orang tua nya memberi uang gaji bulanan mereka kepada kedua orang tua mereka atau bahkan ke adik-adik mereka. tak seperti aku, meskipun aku bisa berkuliah dan mendapat biasiswa perbulan, tapi itu semua masih tidak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari ku disini. apalagi semenjak aku pindah dari asrama dan memiilih untuk ngekost bersama kakak tingkat ku di asrama. terkadang pun aku msh minta bantuan kiriman uang dari mereka (kedua orang tua) semakin hari kebutuhanku semakin bertammbah.
sedih rasa nya terkadang demi memberi kiriman uang kepada ku ibu rela meminjam uang kakak nya berada di jambi. aku malu sebagai anak aku hanya bisa merepotkan mereka saja. seharus nya aku membuat mereka bangga dengan biasiswa yang kudapati ini dan karena di keluarga ku hanya aku lah anak yang satu satunya bisa di terima masuk kuliah dengan tanpa jalur tes. namun kenyataan sekarang malah semakin runyam. aku memang bukan anak yang pintar bisa mendapatkan IPK 3 atau bahkan diatas 3.
aku bingung apa yang aku lakukan sekarang. :'(  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

jambi, jambi, Indonesia
mungkin sekian dulu cerita pribadi saya maklum soalnya nih blog masih baru" jadi... rada maklum ya terima kasih kepada para pembaca yang uadah mau ngabaca blog saya harap komen nya ya beserta respon nya terima kasih :D